Ujian menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Sebagaimana orang miskin
diuji…orang kayapun demikian. Sebagaimana rakyat jelata hidup di atas
ujian…para penguasa juga diuji. Bahkan bisa jadi ujian yang dirasakan
oleh para penguasa dan orang-orang kaya lebih berat daripada ujian yang
dirasakan oleh orang-orang miskin dan rakyat jelata.
Jangan
disangka hanya si miskin yang menangis akibat ujian yang ia hadapi…,
atau hanya si miskin yang merasakan ketakutan…bahkan seorang penguasa
bisa jadi lebih banyak tangisannya dan lebih parah ketakutan yang
menghantuinya daripada si miskin. Intinya setiap yang bernyawa pasti
diuji sebelum maut menjemputnya…siapapun juga orangnya. Entah diuji
dengan kesulitan atau diuji dengan kelapangan, kemudian ia akan
dikembalikan kepada Allah untuk dimintai pertanggung jawaban bagaimana
sikap dia dalam menghadapi ujian tersebut.
Berikut ini 10 Hal yang hendaknya direnungkan oleh anda jika anda ditimpa musibah atau ujian :
Pertama :
Yakinlah bahwa selain andapun juga diuji. Ada yang diuji dengan
kemiskinan…, ada yang diuji dengan harta, jabatan, dan kekuasaan…ada
yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk…, ada wanita yang diuji
dengan suami bejat…, ada wanita yang diuji dengan mertua jahat…, ada
yang diuji dengan ibunya…, dan terlalu banyak model ujian yang menimpa
manusia. Maka anda sebagaimana manusia-manusia yang lain yang juga
ditimpa musibah/ujian yang beraneka ragam
Kedua :
Sabarlah dengan ujian yang sedang anda hadapi…, Alhamdulillah anda
masih bisa memikulnya. Bisa jadi jika anda diuji dengan ujian yang lain
maka anda tidak akan mampu menghadapinya. Yakinlah bahwa tidaklah Allah
menguji kecuali dengan ujian yang mampu dihadapi oleh seorang hamba
Ketiga :
Terkadang syaitan membisikkan kepada anda bahwa ujian yang anda hadapi
sangatlah berat dan tidak mungkin untuk anda pikul…maka ingatlah bahwa
saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh
lebih berat dengan ujian yang sedang anda hadapi
Keempat : Bukankah ujian jika dihadapi dengan kesabaran maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat??
Kelima :
Bahkan bisa jadi Allah menghendaki anda untuk meraih sebuah tempat yang
tinggi di surga yang tidak mungkin anda peroleh dengan hanya sekedar
amalan-amalan sholeh anda. Amalan sholeh anda tidak cukup untuk menaikan
anda ke tempat tinggi tersebut. Anda tidak akan mampu untuk sampai ke
tempat tinggi tersebut kecuali dengan menjalani ujian-ujian yang tidak
henti-hentinya untuk mengangkat derajat anda
Keenam :
Ingatlah… dengan ujian terkadang kita baru sadar bahwasanya kita ini
sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terkadang
kita baru mengenal yang namanya khusyu' dalam sholat…kita baru bisa
merasakan kerendahan yang disertai deraian air mata…kita baru bisa
merasakan nikmatnya ibadah…tatkala ujian datang…tatkala musibah menerpa.
Ketujuh :
Ingatlah…dengan ujian atau musibah yang menimpa kita terkadang
menghilangkan sifat ujub pada diri kita. Karena tatkala kita rajin
beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan terkadang timbul ujub dalam
diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat selalu beruntung. Jangan
sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah
kepada seorang hamba adalah tidak ditimpanya sang hamba dengan musibah.
Bahkan perkaranya justru sebaliknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda
إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ
“Jika Allah mencintai sebuah kaum maka Allah akan menguji mereka” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 146)
Kedelapan :
Berhusnudzonlah kepada Allah, yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah
yang menimpamu ada kebaikan dan hikmah. Justru jika ujian tersebut tidak
datang dan jika musibah tersebut tidak menimpamu maka akan lebih buruk
kondisimu. Allah berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
“Dan boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian” (QS Al-Baqoroh : 216)
Kesembilan : Bahkan bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci tersebut bahkan mendatangkan banyak kebaikan. Allah berfirman:
فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلُ اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
“Maka mungkin kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS An-Nisaa : 19)
Kesepuluh :
Ingatlah bahwasanya tidak ada istrirahat total…kegembiraaan
total…kecuali di akhirat kerak. Selama anda masih hidup di dunia maka
siap-siaplah dengan ujian yang menghadang. Bersabarlah…tegarlah…demi
meraih ketentaraman dan kebahagiaan abadi kelak di surga. Ada orang awam
yang berkata, “Kalau mau hidup di dunia harus siap diuji, kalau tidak
mau diuji ya…jangan hidup di dunia.
Allah berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya
kepada kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa' : 35)
Memang dunia ini adalah medan ujian…kehidupan ini ada medan perjuangan…Allah berfirman ;
تَبَارَكَ
الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١)
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ
عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk : 1-2)
وَهُوَ
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ
عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
"Dan
Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah
singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di
antara kamu yang lebih baik amalnya" (QS Huud : 7)
Jikalau orang kafir juga tidak selamat dari ujian kehidupan, maka apatah lagi seorang yang beriman kepada Allah?, pasti akan menghadapi ujian. Allah berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al-'Ankabuut : 2)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqoroh : 155)
أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ
الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ
وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى
نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
"Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat" (QS Al-Baqoroh : 214)
Bahkan
semakin tinggi iman seseorang maka semakin banyak ujian yang akan ia
hadapi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَشَدُّ
النَّاسِ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ، ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ ،
يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ ، فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ
صَلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِيْ دِيْنِهِ رِقَّةٌ اُبْتُلِيَ
عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى
يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
"Orang
yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling
sholeh dan seterusnya. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika
agamanya kuat maka semakin keras ujiannya, dan jika agamanya lemah maka
ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang
hamba hingga meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada
sebuah dosapun" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 143)
Jika
anda terkadang merasakan ujian yang terus menimpa anda maka itulah yang
pernah dirasakan oleh seorang Imam besar sekelas Imam Syafii. Al-Imam
Asy-Syafii rahimahullah berkata :
مِحَنُ الزَّمَانِ كَثِيْرةٌ لاَ تَنْقَضِي ... وَسُرُوْرُهَا يَأْتِيْكَ كَالْأَعْيَادِ
Cobaan zaman banyak tidak habis-habisnya….
Dan kegembiraan zaman mendatangimu (sesekali) seperti sesekalinya hari raya
Bahkan terkadang ujian datang bertubi-tubi dan bertumpuk-tumpuk. Imam Syafi'i rahimahullah juga berkata :
تَأْتِي الْمَكَارِهُ حِيْنَ تَأْتِي جُمْلَةً ... وَأَرَى السُّرُوْرَ يَجِيْءُ فِي الْفَلَتَاتِ
"Hal-hal yang dibenci tatkala datang bertumpuk-tumpuk…
Dan aku melihat kegembiraan datang sesekali"
Sumber : Google