Ciri Malam Lailatul Qodar Menurut Nabi Dan Temuan Ilmiah Oleh Badan Antariksa NASA


1. Ciri-ciri akan/turunnya malam Lailatul Qadar dan sesudahnya turunnya Lailatul Qadar
2. Perbedaan waktu/jam dengan negara lain tentang turunnya Lailatul Qodar.
3. Ciri-ciri orang yang mendapatkan curahan rahmat Malam Lailatul Qodar (kalau kita pas lagi ibadah  menyambut Lailatul Qadar, kebetulan malam itu Lailatul Qodar turun).

Ciri-ciri Lailatul Qodr
Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban)
3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Perbedaan Waktu Antar Negara
Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).
Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.” (Muttafaq Alaihi)
Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)
Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.
Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)
Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah swt.


Sekarang mungkin banyak dari kita yang sedang getol-getolnya mengejar yang namanya LAILATUL QODAR. Banyak pendapat yang berbeda tentang malam lailatul qodar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan(atau kalau di kalkulasi sekitar 83Tahun). Ada isyarat dari beberapa hadits yang mengatakan bahwa malam itu adalah malam ganjil di 10 akhir bulan ramadhan. Akan tetapi banyak yang bingung juga apa benar bahwa malam lailatul qodar itu ada dan bagaimana kita membedakan dengan malam-malam lainnya? Kalau kita sebagai umat Islam punya kewajiban percaya sabda rasul. Kemudian secara science itu bisa di buktikan?
Di sinilah menariknya ada satu bukti ilmiah yang mungkin bisa membantu keyakinan bahwa akan adanya yang namanya malam lailatul qodar itu.
Berikut ceritanya :
Kita pernah membicarakan bagaimana kemungkinan NASA merekayasa cerita Neil Amstrong dan keberhasilan Amerika mendaratkan manusia pertama ke bulan. Artinya, mereka telah dengan sangat telak mempermalukan Uni Soviet(Sekarang Rusia) yang “CUMA” bisa mengorbitkn YURI GAGARIN melayang di sekitar bulan.
Meskipun tidak terlalu menghebohkan dunia yang luar biasa. NASA sekali lagi telah menutupi peristiwa besar bagi milyaran umat Islam Sedunia yaitu Malam Lailatul Qodar. Malam seribu bulan di setiap bulan Ramadhan.
Seorang kepala Lembaga Mukjizat Alquran dan sunnah dari Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid, sangat yakin bahwa NASA telah menyembunyikan fakta dengan niat tertentu. Sesuai dengan hadits Rasulloh S.A.W bahwa malam mulia itu di tandai dengan suhu yang sedang, tidak ada bintang terlihat atau meteor jatuh yang terlihat di langit, dan pagi harinya matahari keluar tanpa adanya radiasi cahaya. Ia mengatakan bahwa fakta di setiap harinya ada 10 hingga 20 ribu meteor jatuh dan hangus terbakar di atmosfer bumi. Kelihatannya seperti bintang jatuh dari langit. Dan ternyata, NASA pernah menemukan suatu kondisi yang sama sekitar 10tahun yang lalu. Sebagaimana gambaran Nabi Muhammad S.A.W mengenai malam lailatul qodar. Tidak ada bintang jatuh, langit bersih dan matahari muncul tanpa ada radiasi. NASA bingung dengan anomali luar biasa ini. Namun mereka diam, tidak mendiskusikan secara luas seperti yang sering mereka lakukan saat menemukan hal-hal ganjil yang terjadi di langit.
Penyembunyian fakta ilmiah ini seakan-akan ingin menjauhkan kebenaran dari pada Non Muslim untuk tidak tertarik masuk ke dalam agama Islam. Banyak penduduk dunia yang Non Muslim sangat haus akan bukti-bukti ilmiah sebelum meyakini sesuatu. Mereka memisahkan justifikasi atas dasar sejarah dan sains dengan keimanan. Mereka tidak ingin sekedar percaya dari perspektif iman belaka.Jika NASA membuka fakta terjadinya tanda-tanda malam Lailatul Qodar itu kepada publik, bisa saja terjadi eksodus besar-besaran non muslim untuk menjadi muallaf(memeluk islam). Terbukti seorang pakar pakar NASA bernama Carner telah membuka rahasia ini kepada publik. Ia mengetahui lembaganya menyembunyikan mukjizat alquran dan al hadits. Ilmuwan itu kemudian mendapatkan hidayah dan memutuskan untuk masuk Islam. Atas keputusan tersebut, ia harus kehilangan jabatannya di NASA.
Kritikan dari Pakar ISLAM bukan kali ini saja kepada NASA. Seorang ahli geologi Islam bernama Zaglol Najjar pernah memprotes aksi NASA yang memghilangkan satu halaman di situs resminya setelah 21hari. Isi halaman itu adalah tentang hasil ilmiah adanya cahaya aneh dari kabah yang menembus jauh ke langit. Carner menyatakan bahwa setelah “Jendela” dari kabah itu terbuka, keadaan langit menjadi gelap gulita.

 Fenomena ini secara jelas telah diungkapkan dalam Firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 14 :
“Dan jika seandainya kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit. Lalu, mereka terus-menerus naik ke atasnya. Tentulah mereka berkata, sesungguhnya pandangan kamilah yang di kaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir”

Bisa Anda bayangkan jika fakta ilmiah ini diungkap secara luas kepada dunia, akan seperti apa besarnya eksodus(hijrah) yang mungkin terjadi ke dalam ISLAM?
Di sinilah kelemahan manusia, keyakinan-keyakinan yang pada akhirnya akan di bukakan satu persatu oleh Allah tentang Ke-MAHA- KUASANYA Allah. Swt. Sudah saatnya lebih banyak bersyukur dan bersyujud kita dengan perintahnya.

Sumber : Google